Jumat, 30 September 2022

September 30, 2022 2

Yang Tersimpan Dalam ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400)

 Yang Tersimpan Dalam ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400)

 

Seorang gadis berambut lurus, panjang, mengenakan topi dan rok berwarna kuning tengah  memasuki sebuah Coffee Shop yang berada di Kawasan Kota Lama Semarang.


Keliling Indonesia. Itulah impian gadis berkulit putih itu semenjak masih kecil. Tapi siapa sangka, jika patah hatilah yang pada akhirnya mulai mewujudkan mimpinya. Berawal dari Jogjakarta, Solo, Boyolali, Salatiga, mampir juga ke Magelang dan kini Semarang. Dan esok, dia masih berpikir akan ke arah barat atau timur pulau Jawa. Atau, langsung saja menuju Aceh?


Setelah memasuki Coffee Shop dan memesan secangkir kopi, gadis itu langsung duduk di sebuah kursi yang berada di sudut ruangan. Lalu, mengeluarkan sebuat benda persegi panjang berwarna cosmos blue yang selalu setia menemaninya kemanapun dia pergi. Sebuah benda yang akan menyimpan semua kenangan perjalanannya, dan benda itu pulalah yang akan menjadi penghiburnya di kala sepi melanda.



Dia, gadis bernama Naomi itu tersenyum simpul. Bisa-bisanya dia selalu membaa benda itu. Benda yang akan selalu mengingatkannya pada seseorang yang ingin dilupakannya. Entah dia bodoh, atau sebenarnya memang tak bisa melepaskannya?


Entahlah…


Naomi lalu membuka benda berbentuk persegi panjang. Yups, benda itu adalah sebuah laptop. Tepatnya laptop ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400). Vivobook Pro 14 OLED (M3400) tersebut adalah pemberian Iqbal—lelaki yang mampu membuatnya jatuh cinta pertama kalinya dan berulang kali, tapi akhirnya mematahkan hatinya.



Naomi memandang layar laptop tersebut. Lalu menyalakannya. Dia memandang wallpaper pada laptop tersebut. Sebuah gambar animasi foto pernikahan. Sebuah impian yang tak akan pernah terwujudkan. Iya, tidak akan pernah meskipun hati mereka tertaut cinta. Dinding itu terlalu kokoh untuk mereka terjang.


Dinding yang suatu saat akan Naomi ceritakan, tapi bukan saat ini…

 

***


Di sudut Coffee Shop, Naomi melihat beberapa foto-fotonya. Dia masih memilih, foto mana yang akan digunakannya untuk di posting di sosial media dan di blognya.


Yha. Meskipun dia tengah mewujudkan impiannya keliling Indonesia, menjelajah kota demi kota, lalu pulau demi pulau, tapi dia berharap dia akan tetap produktif. Setidaknya, kegiatannya keliling Indonesia tidak untuk menghabiskan uang saja, tapi siapa tahu bisa menghasilkan uang—tentunya lewat foto, tulisan, dan video. Makanya, kemanapun Naomi pergi, selain membawa smartphone, dia juga tidak pernah meninggalkan kamera dan laptopnya.


“Seharusnya, aku enggak sendiri. Ada kamu yang menemaniku, yang memotretku…” gumannya dan menahan setitik air di sudut matanya.


Angannya menerawang. Dia teringat pertemuan terakhirnya. Hmm, lebih tepatnya pada tanggl 21 Agustus 2022 di sebuah café yang berada di Jogja—kota tempat dia dibesarkan dan menghabiskan waktu bersama Iqbal dan teman-temannya.

 

***

 

Sore itu langit Jogja terlihat cerah, tapi tentunya tidak secerah hati Naomi. Dia tahu, sesuatu yang tak diinginkannya akan terjadi. Dan dia menyadarinya sudah sejak lama, sudah sejak dia tahu kalau dia mulai mencintai Iqbal. Tapi dia selalu menepisnya sembari mempersiapkan keberaniannya untuk menghadapi kenyataan yang akan dihadapinya. Sebuah kenyataan yang tak ingin diketahuinya tapi tetaplah harus diketahuinya.


Lelaki itu. Masuk ke café. Dari arah pintu, lalu mendekat ke arah Naomi dengan meneteng sebuah kotak besar.


“Udah lama menunggu?” sapanya lalu duduk di hadapan Naomi.


“Baru aja,” jawab Naomi datar.


Nih buat kamu,” ucapnya dan menyodorkan kotak itu.


Noami terlihat bingung. Kotak sebesar itu, isinya apa?


Tatapan Naomi penuh tanya. Tanpa berucap, Iqbal seolah mampu mendengar pertanyaan itu. “Buka aja!” suruhnya.


Tanpa basa-basi, Naomi langsung membukanya. Dan… SEBUAH LAPTOP?!?!?!?!


Iqbal tersenyum dan mengangguk. Naomi seolah meminta penjelasan. Sungguh hal yang aneh. Kenapa bukan selembar undangan? Kenapa harus laptop? Padahal Iqbal tahu banget, kalau Naomi sudah punya beberapa laptop.


“Itu laptop keluaran terbaru, baru diluncurkan tanggal 18 kemarin,” Iqbal mulai menerocos. “Aku tahu kamu suka barang-barang terupdate. Oh ya, warnanya juga cuma ada dua, solar silver ama cosmos blue itu doang. Jadi aku sengaja beli yang cosmos blue dong karena kamu kan suka warna biru,” lanjutnya.


Yups. Naomi memang sangat menyukai warna berbau biru. Karena menurutnya biru itu adalah sebuah lambing kepercayaan dan kesetiaan. Sementara dalam cinta, biru adalah lambang yang mengisyaratkan betapa seseorang mengutamakan kebahagiaan seorang kekasih yang dicintainya. Dan itu seperti Naomi yang lebih mengutamakan kebahagiaan Iqbal daripada kebahagiaannya.


“Kenapa kamu ngasih aku laptop? Kenapa bukan undangan saja?” Naomi bertanya dengan nada sedikit ketus.


Iqbal menarik nafas panjang. Tatapannya yang tajam menatap lekat Naomi.


“Aku enggak pengen kamu datang!” jawabnya tegas.


“Kenapa?”


Sejenak Iqbal terdiam. “Aku enggak pengen kamu semakin terluka!” 


Dan suasana lalu hening. Hanya terdengar suara musik dari Café.


Iqbal memberanikan diri menggenggam tangan Naomi. “Minggu depan aku akan menikah. Dan sejak saat itu, aku enggak akan bisa nemenin kamu lagi seperti biasanya. Ya aku harap, laptop ini yang bakalan nemenin hari-hari kamu. Nemenin kamu kerja, yang bisa kamu gunain buat nulis, buat nonton drakor, buat dengerin musik, buat main game…”


“Aku akan keliling Indonesia!” potong Naomi.


“Kamu bisa membawanya. Toh laptop ini ringan, tipis, enggak bakalan menuhin koper ataupun ransel kamu! Dan juga enggak berat!”


Naomi tersenyum simpul. Bisa-bisanya dalam situasi seperti ini???? 


“Lantas, kenapa kamu ngasih aku laptop yang ini? Kenapa bukan yang lain? Yang lebih mahal kek, atau laptop yang bisajadi tablet kek? Bisa jelasin?” 



“Aku kan udah bilang, ini keluaran terbaru. Biasanya kamu suka kan barang-barang terupdate yang orang-orang belum punya?”


“Selain itu?”


“Harus ya, dijelasin?”


Naomi mengangguk. Seolah siap mendengarkan penjelasan dari sang guru.


Iqbal justeru tersenyum. Memang sudah jadi kebiasaan “Okey, aku akan jelasin kenapa aku ngasih kamu laptop ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400). Dengerin dan jangan sampai dilewatkan penjelasan aku ini…”


“Aku ngasih kamu laptop ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) karena laptop ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) ini hadir dengan ditenagai AMD Ryzen™ 5000 H-Series Mobile Processors yang memiliki full powerful performance core untuk multitasking bahkan video editing. Selain powerful, prosesor ini memberikan daya baterai lebih awet sehingga produktivitas harian semakin maksimal. Dilengkapi dengan kartu grafis integrasi AMD Radeon yang memberikan performa gaming yang tanpa lag. Produktivitas harian dimanapun dan kapanpun jadi maksimal dengan performa prosesor dan kartu grafis dari AMD ini. Paham?” jelas Iqbal.


“Lantas, hubungannya sama aku apa?”


“Ya spesifikasinya kan cocok dengan apa yang kamu butuhkan!”


“Kok bisa?”


“Jelas bisa dong!”


Jelasin kalau gitu!”


Okey, tapi dengerin yaaaa?”


Naomi mengangguk. Sementara Iqbal kemudian memulai presentasinya. Sudah seperti sales yang menawarkan produknya.



“Kenapa aku ngebeliin laptop ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) buat kamu? Yang pertama, aku tahu kamu kalau sudah di depan laptop, entah kerja, entah maraton nonton drakor, pasti betah banget. Sementara aku juga tahu, terlalu lama menatap layar laptop itu   bagus karena yang bagus ya kamu natap aku. Ehhhh,” jelas Iqbal masih dengan rayuannya.


“Tapi… kalau kamu pakai ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) beda. Enggak apa-apa kamu seharian di depan layar laptop karena layarnya sudah OLED dan itu lebih aman untuk kesehatan mata kamu.” 



“Secara ya, kelebihan layar OLED itu selain aman untuk kesehatan mata, tampilan gambarnya itu tajam, jelas tanpa blur, warnanya lebih detail, lebih kaya, lebih akurat, dan meskipun dalam tingkat kecerahan rendah, warnanya tetap jernih. Terus, keunggulan layar ASUS OLED lainnya tuh layar 2,8K OLED NanoEdge sangat terang — hingga 600 nits — dan memiliki rasio layar-ke-tubuh 84%, bersama dengan gamut warna DCI-P3 100% untuk warna yang sangat cerah. Layar laptop ini juga PANTONE® Validated untuk akurasi warna tingkat profesional dan bersertifikat TÜV Rheinland untuk emisi cahaya biru rendah. Keren banget, kan?”


“Untuk rasio layarnya, rasio layar ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) ini mengusung rasio layar 16:10 beresolusi 2.8K (2880x1800). Jadi layarnya lebih luas dibandingkan laptop ASUS sebelumnya.”


“Terus yang kedua, alasan aku membelikan kamu laptop ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) karena prosesornya itu berperforma tinggi karena ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400).”



“ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) ini kan dibekali dengan prosesor mobile AMD Ryzen™ 7 5000H terbaru dengan grafis AMD Radeon™ graphics, memori hingga 16 GB, dan SSD PCIe® 512 GB. Prosesor mobile AMD Ryzen™ 7 5000H terbaru dengan grafis AMD Radeon™ graphics ini tuh biasanya digunakan di laptop gaming. Jadi, kalau kamu gabut dan pengen main game, ya laptop ini bisa kamu gunain dan enggak usah takut ngelag. Terus, kalau kamu mau editing video, laptop ini juga cukup mumpuni. Secara tahu sendiri, editing video kan enggak bisa pakai sembarang laptop.”


“Dan dengan tenaga prosesor AMD Ryzen™ 7 5000H terbaru dengan grafis AMD Radeon™ graphics ini tuh membuat ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) lebih berperforma dan efisiensi luar biasa berkat arsitektur AMD Zen 3 dan teknologi proses 7nm yang canggih untuk lebih produktif dan tentunya daya tahan baterainya juga panjang.”


“Kalau memori hingga 16 GB, dan SSD PCIe® 512 GB ini kan memori yang bisa dibilang besar, dan ini bakalanadi andalan kalau kamu gunain buat multitasking. Kan, kamu sukanya multitasking. Ya searchinglah, ya nulis buat novel onlinelah, ya dengerin musiklah. Kalau itu manusia, pasti deh pusing… hahaha.”


Iqbal masih saja nerocos. Naomi masih setia mendengarkannya. Meskipun ada hal-hal yang sebenarnya kurang dipahaminya, tapi Naomi tetap suka mendengarkan penjelasan Iqbal.


“Terus, apalagi ya? Oh ya, ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) ini sudah dilengkapi dengan system pendingin IceCool Plus terbaru yang mampu menghadirkan aliran udara 16% lebih baik dan juga ditenagai oleh dua kipas khusus berbahan Liquid Crystal Epoxy Polymer (SCP) sehingga dapat hadir dengan 86 bilah di setiap kipasnya. Jadi, kalau kamu semalaman atau seharian kerja, maraton ngedrakor ya enggak usah takut laptopnya panas.”



“Dan yang kelima, aku ngebeliin laptop ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) karena ringan dan tipis. Beratnya cuma 1,4kg sama dan tebalnya cuma 18,9mm. Ringan dan tipis, kan? Cocok buat kamu yang suka kerja dari mana saja. Pun, cocok juga buat kamu bawa traveling. Jadi travelingpun kamu bakalan lebih produktif.”



“Dengan berat yang ringan dan ketebalan yang tipis, soal design tetap bagus dan menurut aku malah unik karena ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) ini dibekali dengan Logo ASUS 3D yang unik, dengan pola chevron anodized bertekstur, desain ekspresif berlanjut di dalam, dan ada tombol Enter bergaris peringatan. Unik banget pokoknya.”



“Kalau yang keenam, alasan aku ngebeliin kamu laptop ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) karena laptop ini dibekali dengan audio khusus dengan teknologi AI Noise Cancelling yang bisa meredam suara bising saat kamu gunakan untuk melakukan conference call atau online meeting di berbagai kondisi. Secara, aku tahu banget kalau kamu kan sering melakukan online meeting. Terus, ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) juga dibekali dengan HD webcam terintegrasi agar penggunanya selalu siap untuk video conference kapan saja dan di mana saja. Pokoknya recommended dan mendukung banget buat kegiatan meeting online kamu.”


Oh ya, soal audio nih. ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) ini audionya menggunakan sistem suara bersertifikasi Harman Kardon yang kalau kamu gunakan buat dengerin musik, nonton, ataupun main game, suaranya tuh akan sangat imersif.”


“Dan yang terakhir….” Ucap Iqbal terputus.


Sejenak Iqbal terdiam. “Harganya terjangkau, hehehe,” ucapnya setengah berbisik.


Naomi hanya tersenyum. “Emangnya berapa?” tanyanya menggoda.


“Kasih tahu enggak, ya?”


Naomi melirik sembari mengangguk.


“Ada yang sebelas juta, ada yang dua belas jutaan. Hmm, tapi itu yang terbagus kok, tenang aja. Dan tahu enggak, aku belinya tuh pakai tabungan hasil ngamen di sini, hahaha.”


Oh ya, masih ada kelebihan lain dari ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400), masih mau denger?” tanya Iqbal.


Naomi mengangguk, menandakan masih mau mendengarkan penjelasan Iqbal.


Okey, aku lanjutkan ya? Soal konektivitas ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400), ya? ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) dibekali dengan WiFi 6 (802.11ax), yang memberikan kecepatan jaringan super cepat untuk transfer file besar yang lebih cepat, game online yang responsif, dan obrolan video juga bakalan sangat lancar. Dan bukan itu saja, konektivitasnya juga ditingkatkan dengan teknologi ASUS WiFi Master eksklusif, ini termasuk ASUS WiFi SmartConnect yang secara otomatis memilih sumber WiFi terbaik.”


“Kalau untuk port-portnya nih, ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) dibekali dengan port I/O lengkap termasuk port, USB 3.2 Gen 2 Type-A dan port USB 2.0, serta port HDMI dan MicroSD Card reader yang dapat dengan mudah menghubungkan periferal, layar, atau proyektor terbaru tanpa kerumitan.”


“Dan terakhir tentang keamanannya, laptop ini dilengkapi dengan pelindung webcam terintegrasi dan sensor sidik jari internal, dan juga sensor sidik jari pada tombol daya dan Windows Hello. Pokoknya ini tuh bener-bener laptop yang kamu butuhin untuk kamu yang produktif, suka multitasking dan sukanya kerja dari mana saja dan kapan saja.”


Oh ya satu lagi, sampai kelupaan, kerjaan kamu kan suka nulis, ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) ini juga dibekali dengan touchpad dengan ukuran yang lebih luas serta keyboard ASUS ErgoSense yang jarak tombol, kedalaman tekan, serta stabilitas yang telah dirancang khusus serta presisi, jadi sangat nyaman banget buat ngetik.”


Naomi mengangguk. Sepertinya puas dan cukup memahami penjelasan Iqbal. Dan selang beberapa detik, smartphone Iqbal bergetar. Sepertinya ada pesan masuk. Iqbal langsung membukanya dan membacanya.


“Aku duluan ya, aku udah ditungguin.” Iqbal langsung beranjak dari duduknya dan sebelum pergi dia mencium kening Naomi dan mengelus rambutnya. Lalu tersenyum. Naomi membalasnya.


***


Naomi tersenyum getir. Itulah pertemuan terakhirnya dengan Iqbal. Tapi, yasudahlah…


Setelah Naomi puas memilah-milah fotonya, dia lalu menulis tentang beberapa objek wisata dan tempat makan yang telah didatanginya. Menguploadnya di blog. Setelah itu, dia masih melanjutkan pekerjaannya, mengedit video untuk di posting di akun sosial medianya.



Yah… Naomi menikmat perjalanannya. Menikmati pula pekerjaannya. Dia senang, meski sendiri. Eh, tidak, tapi berdua dengan ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400).***