Minggu, 06 Oktober 2019

Oktober 06, 2019 0

YANG MEREKA BILANG


YANG MEREKA BILANG


Senja kala itu, aku masih dalam pengharapan yang pada akhirnya menyisakan keputusasaan. Tak seorangpun tahu dengan apa yang tengah bergejolak pada pikirku, terutama hatiku. Mereka terlampau sibuk dengan apa yang mereka lihat. Konon katanya, aku adalah symbol keberuntungan. Dengan kesempurnaan dan kebahagiaan—yang sebenarnya fana—dan penuh penuh dusta.

Argh…

Mereka tak akan pernah percaya dengan bulir-bulir bening yang sering kali menjadi hiasan di sudut mataku. “Kau tak pernah mampu bersyukur,” ucap seorang jika aku ungkap tentang rasaku.

Ini hidup…
Aku bukanlah bidadari berhati malaikat. Hatiku kerap kali merasa luka ketika lidah mereka mulai menancapkan sebilu. Aku tak pernah mampu membendung air suci yang pada akhirnya membunuh senyumku. Aku… butuh kejujuran. Karena aku Lelah dalam kepura-puraan.

Hingga saatnya Tuhan membiarkan aku berbicara.

Kata mereka, aku jahat, hatiku yang penuh  duri… akulah tempat semua kesalahan berada. Aku bukan lagi symbol keberuntungan. Tapi aku hanyalah awal dari malapetaka. Iya…

Boyolali, 7 Oktober 2019