Selasa, 25 Juni 2019

REVIEW NOVEL METROPOP : LOVE BITES


REVIEW NOVEL METROPOP : LOVE BITES

Review Novel Metropop Love Bites. Sebenarnya ini novel sudah lama, teritan tahun 2014. Tapi aku beli dan bacanya belum lama, itupun berkat berburu diskon. Hehehe...#maafkan.

Awalnya aku suka ini novel itu dari covernya. Kok gambar sepatu cowok sama cewek sih? Terus aku baca blurb-nya, menarik banget nih soal rumah tangga. Apalagi aku dan suami juga sempatlah ada sedikit ´‘keributan‘ jadi kayak semakin menarik untuk kupinang dibawa pulang.



Vania :
´´ Percayalah, kalau diizinkan memilih, aku ingin menghabiskan sepanjang hariku di sofa, menonton DVD komedi keluarga Modern Family sambil menikmati sundae dan bercengkerama dengan Cherish. Sayangnya...´´

Ivan :
´´ Ini bukan tentang gue mengerti atau tidak soal pekerjaannya, tapi tentang bagaimana seorang suami menjadi sandaran bagi isterinya yang butuh pendengar. Gue ingin bisa diandalkan olehnya.´´

Apa yang terbayang saat mendengar fenomena Alpha Wife dan Beta Husband? Tentang bagaimana pernikahan diusahakan ketika terjadi pertukaran peran antarasuami dan isteri. Tentang dominasi isteri—dari segi finansial dan pengambilan keputusan—dan peran baru laki-laki sebagai stay-at-home husband.

In fact, love is not that blind. It even bites!

Membaca novel ini tuh serasa menyelami kehidupan nyata. Kehidupan Ivan dan Vania seolah benar-benar adanya. Dan ya memang ada. Tentang pernikahan dua orang yang karakternya bertolak belakang, terus pergantian peran yang seorang isteri malah jadi tulang punggung keluarga ini benar-benar ada di sekeliling kita. Bisa jadi juga kita ´pernah´mengalami dari fase ini.

Yang namanya kehidupan rumah tangga itu kan ujiannya beda-beda. Termasuk soal ekonomi dan gaya hidup. Akan tetapi, bagaimana kalau rejekinya banyak di ceweknya? Bukankah seharusnya yang jadi tulang punggungitu si suami? Lantas, kalau suaminya yang jadi bapak rumah tangga, apakah rumah tangga itu akan tetap baik-baik saja?



Love Bites ini ngajarin gimana seharusnya kita menerima perbedaan. Mengingatkan juga kalau kunci dalam sebuah rumah tangga itu adalah komunikasi. Di mana komunikasi ini ada kejujuran dan kepercayaan. Gimana kita jadi pasangan juga harus mengakui kelebihan pasangan dan kekurangan diri sendiri. Jangan gengsilah ya, terus ketemu yang nyaman kok malah... Aku sempat emosi loh pas Ivan dekat sama Cita—guru Tknya Cherish, anaknya Ivan dan Vania. Emosi aku langsung naik pas Cita bilang : kamu pantas dapetin yang lebih baik, Van!

Inginku teriak, woy Vania itu isteri sahnya Ivan. Lo enggak tahu apa yang terjadi dalam rumah tangga mereka. Kalau Vania selama ini sibuk kerja, bukan berarti kalau Vania ini egois. Lagian, apa ada sih perempuan lebih baik kok mau ngerebut suami orang. Sungguh aku ingin misuh semisuh-misuhnya... hahahaha.

Jadi gini loh cerita nih novel—maafkan kalau ceritaku loncat-loncat :

Vania dan Ivan itu adalah sepasang suami isteri. Mereka pacaran sedari kuliah. Vania ini anak yang cantik dan terkenal pinter. Sementara Ivan? Ibunya itu dosennya Vania. Ivan ini anak sastra.



Sosok Vania dan Ivan itu beda banget. Vania cenderung perfeksionis. Sementara Ivan? Tahulah anak seni bagaimana. Akan tetapi, cinta bisa menyatukan perbedaan di antara mereka hingga ke jenjang pernikahan. Meskipun sebelum menikah, pihak keluarga masing-masing sudah mengingatkan. Ya secara mereka itu sosok yang berbeda.

Dan setelah menikah, Vania yang menjadi tulang punggung keluarga. Kariernya bagus. Bahkan dari kantor tempat dia bekerja saja Vania mendapatkan fasilitas mobil dan apartemen. Sementara Ivan? Dia menjadi seorang penulis. Dan bisa dibayangkan kan pendapatan penulis itu berapa? Untuk gayahidup Vania yang serba ´wah´ya mana mungkin cukup. Akhirnya, Vania ya harus tetap bekerja sementara Ivan dengan pekerjaannya sebagai seorang penulis dan mengurus anak dan rumah.

Yang aku suka dari sosok Vania itu dia mau menerima Ivan apa adanya. Bahkan Vania juga membelikan Ivan mobil untuk antar jemput Cherish, berulang kali pula memberi Ivan modal untuk membangun usahanya meskipun pada akhirnya gagal. Vania enggak pernah protes.

Sementara di kantor, ada Hara. Cowok yang sebenarnya selama ini naksir Vania. Soal  hubungan Vania dan Hara tidak diceritakan detail sih, hnya bercerita soal Hara yang suka Vania tapi Vania tak menanggapinya.

Suatu hari, Vania naik jabatan. Dari kantormendapatkan fasilitas apartemen mewah yang dekat dengan kantor. Sementara Ivan dan Cherish tidak bisa ikut pindah ke apartemen baru Vania lantaran sekolah Cherish dekat dengan apartemen lamanya. Karena selama ini Cherish sudah punya teman akrab dan dia sendiri pula yang memilih sekolahnya. Padahal hlo, Vania sudah memilih sekolah elite buat Cherish. Demi kebahagiaan Cherish ya Vania yang ngalah, Vania akhirnya tinggal di apartement barunya seorang diri. Pulang hanya weekend saja. Bisa dibayangkan, sebuah keluarga, tinggal dalam satu kota tapi berkumpul hanya di akhir pekan saja. Bisa dibilang kalau Vania itu gila kerja dan mengutamakan materi. Iya, di sisi ini aku kurang suka dengan sosok Vania.



Terus, suatu hari Ivan dapat undangan reuni. Teman-temannya tahu tentang Vania dan kariernya. Ivan jadi bahan bully-anlah. Naluri lelakinya kayak enggak terima dan dia gengsi. Terus seorang kawan lamanya yang bernama Ogie ngajakin Ivan berbisnis. Membangun toko buku. Awalnya Ivan sih ragu, lama-lama mengiyakan dan Ivan enggak bilang dulu ke Vania. Niatnya sih ntar ngasih kejutan buat Vania. Malulah kan selama ini tiap membangun bisnis tapi gagal mulu. Dan yang lebih keterlaluan lagi, Ivan sampai menjual mobil yang Vania belikan untuknya.

Vania sibuk dengan pekerjaannya dan Ivan sibuk membangun bisnisnya. Apalagi mereka tidak satu rumah. Namanya Cita, guru TK Cherish yang awalnya Cuma jadi teman curhat Ivan tapi lama-lama menaruh rasa sama Ivan. Sok menggantikan peran Vania. Bahkan Citajuga memegang kunci apartement Ivan. Secara tidak langsung, bisa dibilang Ivan telah menduakan Vania.


Masalah demi masalah datang. Tentang ketidakjujuran Ivan. Tentang Ivan yang ternyata tertipu oleh Ogie. Dan tentang Cita yang akhirnya tak diceritakan secara detail.

Yang bikin aku kecewa adalah, Vania dan Ivan berakhir dengan perceraian. Vania tidak bisa maafin Ivan padahal Ivan masih sayang banget sama Vania. Cinta mereka tak kuat untuk mempertahankan rumah tangga mereka.

Yups, Love Bites! Mengajarkan tentang pernikahan yang tak pernah mudah untuk dijalani. Apa yang terjadi dalam pernikahan itu ya hanya sepasang suami isteri itu yang tahu. Sementara soal orang ketiga? Menurut aku tidak ada yang namanya orang ketiga itu baik-baik. Kecuali kalau udah benar-benar pisah, beda dong ceritanya. Heheh J

Sampai jumpa di review berikutnya...

Instagram : witri_thewriter