Senin, 22 November 2021

REVIEW FILM A PERFECT FIT (2021)

 REVIEW FILM A PERFECT FIT (2021)

 

REVIEW FILM A PERFECT FIT (2021). Halo writers, sudah pada tahu kan kalau akhir tahun nanti diberlakukan PPKM? Terus, rencana kalian ngapain saja? Boleh loh melakukan hal-hal berikut. Dan kalau mau nonton, ada nih salah satu film Indonesia yang recomended buat ditonton, yaitu film Indonesia A Perfect Fit.

 


Sebelum aku review film A Perfect Fit, aku mau jelasin dulu kalau A Perfect Fit ini adalah sebuah film original Netflix Indonesia dengan Starvision Plus. Film  A Perfect Fit ini disutradari oleh Hadrah Daeng Ratu. Sementara skenarionya milik Garin Nugroho.

 

Pemain Film A Perfect Fit

Nadia Arina – Saski

Refal Hadi – Rio

Girogino Abraham – Deni (tunangan Saski)

Laura Theux – Andra (sahabat Saski)

Anggika Bölsterli – Tiara (tunangan Rio)

Christine Hakim – Bu Handra (peramal)

Ayu Laksmi – Ibunya Saski

Unique Priscilla – Ibunya Rio

Mathias Muchus – Ayahnya Deni

Karina Suwandi – Ibunya Tiara

Bryan Domani – Agung Gde (adiknya Deni)

Yayu Unru – Pak Ketut

 

Sinopsis Film A Perfect Fit

Film A Perfect Fit ini adalah sebuah film yang menceritakan kisah cinta seorang fashion blogger (Saski) dengan seorang pengrajin sepatu, yaitu Rio. Sebenarnya Saski ini sudah mempunyai tunangan yaitu Deni, hubungannya juga sudah cukup lama, akan tetapi Deni ini temperament dan suka main perempuan. Bahkan, perasaan masing-masingpun masih di pertanyakan. Lantas, bagaimana akhirnya? Bagaimana Saski bisa bertemu dengan Rio dan bagaimana hubungan Saski dengan Deni? Simak review aku yak... Oh ya, film A Perfect Fit ini bisa ditonton di Netflix ya, sudah tayang sejak 15 Juli 2021

 

Review Film A Perfect Fit

Film A Perfect Fit dibuka dengan peragaan busana. Sebagai seorang fashion blogger, tentunya Saski hadir dong. Sebagai tunangan, Deni juga menemani Saski. Saat acara selesai, Saski bertemu dengan beberapa kenalannya, sementara Deni sudah pergi. Karena malamnya Deni ada acara yaitu acara ulang tahunnya.

 

Saat Deni sudah pergi, Saski ditemani sahabatnya—Andra—bertemu dengan Bu Handra. Bu Handra ini sepertinya tertarik sekali dengan Saski. Tanpa dimintapun Beliau malah meramal Saski dan memberikan Saski sehelai bulu angsa. Bulu angsa itu akan menuntun Saski pada takdirnya.

 


Awalnya sih Saski enggak percaya ramalan Bu Handra, malah Andra yang maksa-maksa Saski. Mengikuti arahan yang sempat diberikan Bu Handra. Akhirnya... bulu angsa itu membawa Saski pada Rio. Dan mulai dari sinilah konflik itu dimulai.

 

Karena malamnya bakalan ada acara resmi, Saski dituntut untuk tampil sempurna oleh Deni. Apalagi Deni ini tuh penerus bisnisnya kedua orang tuanya. Saski lalu ingin membeli sebuah sepatu dan dia melihat toko sepatu milik Rio. Padahal toko sepatu itu belum dibuka. Tapi akhirnya??? Ya Saski beli dan dipilihkan Rio secara langsung, pilihannya juga cocok. Tapi karena Saski terburu-buru, eh tahunya dia salah mengambil kotak sepatu dan akhirnya dia balik lagi ke toko sepatu. Padahal Deni sudah marah-marah enggak sabar. Ini acara penting tapi kok tunangannya belum datang?

 


Yahhh namanya juga buru-buru. Tokonya Rio juga sebenarnya belum buka dan masih dalam perbaikan. Sewaktu Saski mau menukar sepatunya, dia malah ketumpahan cat. Padahal buru-buru dan dari seberang tuh pacarnya sudah marah-marah loh. Bisa dibayangkan bagaimana paniknya Saski? Akhirnya Saski dipinjemi bajunya Rio, tapi sewaktu Deni telpon Saski, eh ada suara Rio. Si Deni langsung dong berprasangka buruk. Dan saat Saski sudah sampai di pesta, eh Deni juga malah marah-marah di depan orang banyak. Tidak bisa dibayangkan kalau aku jadi Saski apalagi kata-kata yang dilontarkan Deni itu kasar banget.

 

Yang namanya takdir, Saski dan Rio makin hari makin dekat saja. Bahkan Rio sering loh nyamperin Saski di sebuah cafe. Cafe ini tempat Andra bekerja. Oh ya, Andra ini bukan hanya sahabat Saski ya, tapi juga masih saudaraan sama Deni. Tapi entah kenapa si Andra ini malah mendukung banget si Saski sama Rio. Apalagi melihat Saski nampak bahagia sama Rio. 

 

Dan suatu hari, orang tua Saski meminta Saski untuk melakukan ritual melukat. Tahukan melukat? Melukat yaitu suatu ritual untuk membersihkan atau menyucikan diri seseorang. Awalnya Saski menolak, tapi akhirnya mau. Dan Rio, dia maksa mau mengantarkan Saski loh, padahal Rio ini sudah tahu kalau Saski sudah punya tunangan. Nah... nah...

 

Dan suatu ketika, Rio mau pergi ke sebuah desa tempat Rio biasa memesan sepatu.  Di desa tersebut, Rio mempunyai kenalan yang namanya Pak Ketut. Dan Saski dikenalkan. Dan dalam perjalanan, Rio dan Saski kehujanan. Sesuatupun terjadi hingga akhirnya mereka saling dekat.bahkan nih, Rio berani loh nganterin pulang si Saski, kenalan juga sama orang tua Saski.

 


Sebagai tunangan yang hendak menikah, Deni jelas saja merasa curiga. Enggak terima dong tunangannya dekat sama lelaki lain. Mau menikah, sering terjadi konflik itu wajar. Tapi... Saski sama Deni ini emang kayaknya enggak jodoh. Selain dari sifat mereka yang sudah tidak cocok, secara wetonpun juga. Sampai-sampai si Agung—adiknya Deni—disuruh mencari air dari berapa puluh mata air gitu, aku lupa.

 


Sementara Saski bersama dengan konfliknya di tengah rencana pernikahannya, dalam hidup Rio juga ada konflik. Ibunya Rio hendak menjodohkan Rio dengan Tiara. Tiara ini seorang pengusaha, tapi sayang dia tuh kasar banget. Di depan Rio, dia memecat karyawannya yang menurut dia sudah tidak menguntungkan. Di sini nih Rio merasa enggak cocok sama Tiara. Terus, keluarga besar Tiara itu terkesan sombong, pendidikan Tiara kan lebih dari Rio dan mereka itu seolah merendahkan Rio. Tapi, mau gimana lagi kalau Tiara suka sama Rio sementara gadis yang disukai Rio juga mau menikah.

 

Dan saat sama-sama mempersiapkan pernikahan terus Saski dengan Deni dan Rio dengan Tiara itu pergi ke tempat Pak Ketut, sama-sama mau memesan sepatu buat pernikahan mereka. Deni sama Rio meski sudah sama pasangan masing-masing jelas banget nih pada kayak merebutkan Saski. Aku sih tidak sepenuhnya menyalahkan Deni ya, karena bagaimanapun juga waktu itu Deni kan tunangannya Saski, tapi Rio mendekatinya dan Saski juga menanggapinya. Terlepas dari Deni juga salah karena sifatnya yang kasar ke Saski. 

 


Lagi-lagi ada konflik di tengah rencana pernikahan. Sepatu Saski dengan Deni tertukar dengan sepatu Tiara dan Rio. Masa loh masa, sepatunya tertulis Rio dan Saski. Pak Ketut sengaja nih. Dan dari situ, Tiara menyadari kalau Rio tidak mencintainya dan mencintai gadis lain yaitu Saski. Padahal di keluarga Tiara habis mengadakan acara untuk seorang gadis yang mau menikah, aku lupa namanya apa tapi pakai adat Makasar karena Tiara ini diceritakan bukan orang Bali. Sementara Deni dan Saski?

 

Deni dan Saski kan memang sudah lama tidak cocok. Deni ingin menikahi Saski supaya dia segera mewarisi bisnis kedua orang tuanya. Dan Saski mau sama Deni karena ibunya Saski sakit sementara yang membiayai perawatannya adalah keluarga Deni. Tapi, tahu kalau Deni main perempuan, Saski jelas enggak terima dan akhirnya putus dengan Deni. Bapaknya Denipun juga tidak mempermasalahkannya. Bapaknya Deni tahu pasti akan sifatnya Deni yang kasar.

 

Sama seperti halnya Rio, putus begitu saja sama Tiara.

 


Menurutku penyelesaian konfliknya terlalu cepat dan yaudah gitu aja. Sama-sama putus dari calonnya terus bersama dengan orang yang dicintainya.

 

Film A Perfcet Fit ini mungkin enggak seuwwow bayangan aku. Konfliknya kurang greget. Tapi aku suka dengan nuansa Bali-nya. Saski yang diceritakan sebagai seorang gadis Bali dan berbicara juga menggunakan logat Bali. Dan sebagai seorang fashion blogger, dia tampil fashionable.

 

Dalam film A Perfect Fit ini juga dibumbui dengan adat istiadat Bali, seperti pembacaan lontar, melukat, pencocokan weton, ada juga tradisi gulat lumpur atau Mepantingan.

 

Terus, Bali yang diceritakan juga tak melulu tentang suasana pantainya. Tapi berlatar juga di desa Tenganan, sebuah desa tertua dan bagian dari Bali kuno yang disebut Bali Aga. Dapet bangetlah suasana Balinya.

 

Buat writers yang kangen sosok ‘ibu‘ dalam Pengabdi Setan, Ayu Laksmi ada loh di film A Perfect Fit ini, dia berperan sebagai ibunya Saski yang sakit-sakitan.

 

Menurut aku, film A Perfect Fit ini ceritanya ringan dan cukup menghibur. Recomended juga buat tontonan di akhir pekan atau masuk list sebagai tontonan libur akhir tahun.

 

 

17 komentar:

  1. Wah, bakal ajdi tontonan seru ini di akhir tahun 2021 ya, Mbak. Pastinya banyak yang penasaran setelah membaca review ini, bagaimana akhir kisah Saski, Rio dan Deni.
    Kerennya, cerita ini dibalut kearifan lokal seputar Bali. dari melukat, pencocokan weton, sampai mepantingan.

    BalasHapus
  2. Padahal ceritanya asyik banget.. ada latar budayanya. penyelesaian konfliknya sederhana ya.. nggak ribet.. reviewnya lengkap dan enak dibaca..

    BalasHapus
  3. Ceritanya menarik ya, jadi penasaran sama kisah Saski, Rio, dan Deni. Mau nonton juga ah

    BalasHapus
  4. Syukur Saski dan Deni gak jadi nikah ya. Karena mereka sama-sama punya niat yang gak tulus untuk menikah. Kalau bakal menikah, pasti konfliknya akan semakin besar.

    BalasHapus
  5. Pas baca judulnya aku kira film luar, taunya film Indonesia ya, Mbak. Kalo dari sinopsisnya kayak yang seru deh. Apalagi ada unsur2 budaya dan tradisi juga yang jadi daya tarik film ini. Masukin list ah~ tar kalo libur aku tonton.

    BalasHapus
  6. konsep weton buat hari baik pernikahan ada juga ya di Bali, aku kira weton di Jawa aja haha. bisa-bisanya yaaa bikin ide cerita tentang fashion blogger nih, udh terendus dong ya peran blogger di kalangan art director gini

    BalasHapus
  7. Ya ampun aku jg nonton ini lohhh hahaha beberapa bulan lalu kalau ga salah. Sukaa banget sama jalan ceritanya <3 meskipun agak ganjil juga sama akting beberapa pemainnya.
    Tapi beneran bagus sih perfect fit ini jalan ceritanya. Aku ntn ini gara2 lihat sinopsisinya juga

    BalasHapus
  8. wah ada di Netflix ya
    ini sutradaranya keren lho, banyak pemain senior papan atas pula.
    Apalagi banyak mengangkat kearifan lokal Bali, wajib nonton nih

    BalasHapus
  9. Berarti kalau seperti ini kayaknya mending Deni sama Tiara saja ya. Kan cocok tuh karakternya. Hahaha. Tapi, mantap juga netflix semakin kesini semakin banyak netflix original yang layak untuk menemani waktu senggang.

    BalasHapus
  10. Wow setingnga Bali ya. Harus nonton iniii karena suka sama pemandangan indah Bali. .

    BalasHapus
  11. Bahkan di Bali juga ada weton yaa...?
    Aku pikir ini hanya khas orang Jawa thothok ((piye iki ngomonge)).

    Yah, kalau dipikir-pikir, di Indonesia dengan segala kebetulannya ini menjadi bumbu pemanis. Tapi memang jodoh kan gak ada yang tahu yaa.. kapan datangnya dan siapa orangnya.

    Penyelesaian yang "ya udah gitu aja" ini bisa diabaikan kali yaa..karena film.
    Hhiii...berharap dijadikan drama, nenti kaya drama yang sering TT di twitter lo.. makin ngeselin, huhu...((eh, nanti fansnya ngamuk gak nih??))

    BalasHapus
  12. Dari konfliknya seru ya. Apalagi ini ada tradisi yang menarik juga buat disimak. Noted dulu

    BalasHapus
  13. Udah lama ga nonton film Indonesia. Kukira ini tadi film Korea/ Thailand karena judulnya pake bahasa Inggris ya wkwkwk.

    BalasHapus
  14. Kalau dipikir-pikir harusnya ya, si Saski nggak menanggapi orang lain saat memiliki tunangan. Jadi biarin aja Rio ngejar-ngejar si Saski. Tapi namanya juga film sih. Hehehehe

    BalasHapus
  15. Review-nya penuh spoiler banget tuh kaak. Hahaha. Makin banyak film keren yang masuk Netflix nih. Aku penasaran dgn skenarionya sih. Biasanya kalo yang bikin Garin Nugroho, selalu ada dialog2 cerdas yang bikin kita berpikir dan merenungi hidup.

    Apalagi ada latar belakang Bali yang kalo di bawa ke setingkat Netflix ya bisa nembus pasar internasional. Keren nih review-nya kak. Jadi pingin nonton deh meski udah tahu ending ceritanya. Hehehe..

    BalasHapus
  16. Wih latar ceritanya anti mainstream nih, fashion blogger gitu lho! Saya suka menonton film dan udah lama ga nonton film indo. Mungkin saya bisa coba nonton ini :).

    BalasHapus
  17. Sempat pengen nonton, tapi maju mundur karena masih nggak yakin sama jalan ceritanya. Baca ini jadi pengen nonton, lebih ke pengen lihat budaya2 Balinya :)

    Waktu baca sinopsisnya ini di Netflix, kepo karena ada blogger-bloggernya gitu hehe.

    BalasHapus